Kamis, 19 Februari 2015

Metode Electroplating

Faktor-faktor yang mempengaruhi lapisan hasil elektroplating
1.      Suhu.
Suhu sangat penting untuk menyeleksi cocoknya jalan reaksi dan melindungi lapisan. Keseimbangan suhu ditentukan oleh beberapa faktor seperti ketahanan, jarak anoda dengan katoda, serta besarnya arus yang digunakan.
2.      Kerapatan Arus.
Kerapatan arus yang baik adalah arus yang tetap pada saat awal sampai pada akhir pelapisan.
3.      Konsentrasi Ion
Konsentrasi ion akan berpengaruh pada stuktur deposit, dengan naiknya konsentrasi logam dapat menaikkan seluruh kegiatan anion yang membantu mobilitas ion,
4.      Agitasi
Agitasi, atau goncangan dapat membantu proses elektroplating, terutama untuk menjaga lapisan agar semua permukaan mendapat lapisan yang sama tebalnya.
5.      Throwing Power
Throwing power adalah kemampuan larutan penyalur untuk menghasilkan lapisan dengan ketebalan merata dan selama masa proses pelapisan.
6.      Konduktivitas
Konduktivitas larutan tergantung kepada konsentrasi ion yang besar atau konsentrasi molekul.
7.      Nilai pH

Nilai pH merupakan faktor penting dalam menjaga kestabilan proses pelapisan.
8.      Passivitas
Gejala passivitas sering ditemui pada logam yang mengalami korosi, karena itu elektroda harus benar-benar bersih dan bebas dari korosi.
9.      Waktu Pelapisan.
Waktu pelapisan sangat berperngaruh kepada ketebalan lapisan yang diharapkan, semakin lama waktu pelapisan maka semakin tebal lapisan yang diperoleh walaupun suatu saat akan tercapai juga masa jenuh, yaitu dimana ketebalan tidak lagi bertambah walaupun waktu pelapisan terus diperpanjang.

Proses elektroplating menggunakan proses yang hampir sama dengan proses elektrolisis menggunakan logam katoda (bermuatan negatif) dan logam anoda yang bermuatan positif serta menggunakan elektrolit yang bersifat asam sehingga terjadi proses oksidasi pada logam yang melapisi (anoda). Logam yang melapisi ini sebaiknya logam yang mudah bereaksi sehingga dapat teroksidasi dengan baik, larutan elektrolitnya harusnya mempunyai senyawa yang sama dengan logam anoda. Sedangkan logam yang dilapisi (katoda) sebaiknya tidak mudah bereaksi untuk mencegah terjadinya oksidasi atau biasa disebut korosi. Dimana korosi merupakan kerusakan atau degredasi dari logam. Degredasi logam ini akan menyebabkan lapisan yang terbentuk akan rusak juga.
Menurut jurnal berjudul “Electrochemical Deposition of Bismuth Micro- and Nanowires Using Electroplate and Lift Lithography “ yang di keluarkan oleh Hohl dkk, metode elektroplating memiliki tahap penting berupa:
·           Elektroda dihubungkan dengan beda potensial tertentu dan ditentukan katoda dan anodanya.
·           Beda potensial yang digunakan menggunakan beda potensial antara -5 V samapai dengan -1,4 V
·           Perubahan yang diamati adalah pada beda potensial 0.
·           Selanjutnya terbentuk lapisan di dalam katoda yang dapat diamati dengan tebal tertentu.

Menurut suber lain, prose elektroplating memiliki tahapan sebagai berikut:
  1. Butting
Yaitu proses penghalusan permukaan barang yang akan dilapisi. Dalam proses penghalusan tersebut menggunakan emery (amplas) yang berupa kain 120 – 320 kali putaran. Tetapi tidak semua bahan dilakukan proses ini.
  1. 2. Preparasi
Yaitu proses inspeksi keseluruhan kondisi barang yang akan di elektroplating. Setelah inspeksi dilakukan, barang yang akan diplating ditempatkan pada rig yang disesuaikan dengan bentuk dan dimensi barang tersebut.
  1. Degreding
Yaitu prose pembersihan dari kotoran, minyak, cat, ataupun lemak. Dalam proses pembersihan ini digunakan larutan NaOH (air sabun) sebagai metalcleaner. Alat yang digunakan dalam proses ini adalah bak yang terbuat dari plat seng yang didalamnya berisi larutan NaOH yang dipanaskan selama 30-60 menit, dengan suhu 60-70oC, dengan konsentrasi larutan 20 gr/ liter – 100 gr/liter. Bak yang digunakan 150 x 120 x 70 cm. (sebaiknya larutan ini diganti selang 2 bulan sekali). Setelah proses degreding dilakukan pembilasang dengan air.
  1. Pickling
Setelah dicuci dengan air bersih dari larutan degreding, pada tahap ini barang dicelupkan kedalam larutan pickling yang terbuat dari asam klorida (HCL) 32%, yang berfungsi untuk menghilangkan koral pada permukaan barang. Proses ini dilakukan selama 3-5 menit (Penggantian larutan ini sebaiknya dilakukan selama 1 bulan sekali). Setelah itu dibilas dengan air sebanyak tiga kali disetiap tempat yang berbeda.
  1. Etching
Yaitu proses pembukaan pori-pori dengan menggunakan larutan asam sulfat (H2SO410%) yang digunakan untuk mempercepat proses pelapisan nickel crhome. Proses ini dilakukan selama 3-5 menit. Setelah itu dibilas dengan pengaliran air di 3 tempat.
  1.  Nickel Plating

Yaitu proses pelapisan logam dengan menggunakan logam nickel sebagai pelapisnya. Tujuannya adalah untuk melindungi logam dasar dari serangan korosi. Larutan elektrolit (bahan) yang sering dipakai adalah larutan nickel sulfat. Benda yang akan dilapisi dicelupkan dalam larutan elektrolit selama kurang lebih 15 menit pada temperatut 55-65 C

Credit By Dewi Aysiah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar