Faktor-faktor
yang mempengaruhi lapisan hasil elektroplating
1.
Suhu.
Suhu
sangat penting untuk menyeleksi cocoknya jalan reaksi dan melindungi lapisan.
Keseimbangan suhu ditentukan oleh beberapa faktor seperti ketahanan, jarak
anoda dengan katoda, serta besarnya arus yang digunakan.
2. Kerapatan Arus.
Kerapatan arus yang baik adalah arus yang tetap pada saat awal sampai
pada akhir pelapisan.
3. Konsentrasi Ion
Konsentrasi ion akan berpengaruh pada stuktur deposit, dengan naiknya
konsentrasi logam dapat menaikkan seluruh kegiatan anion yang membantu
mobilitas ion,
4. Agitasi
Agitasi, atau goncangan dapat membantu proses elektroplating, terutama
untuk menjaga lapisan agar semua permukaan mendapat lapisan yang sama tebalnya.
5. Throwing Power
Throwing power adalah kemampuan larutan penyalur untuk menghasilkan
lapisan dengan ketebalan merata dan selama masa proses pelapisan.
6. Konduktivitas
Konduktivitas larutan tergantung kepada konsentrasi ion yang besar atau
konsentrasi molekul.
7. Nilai pH
Nilai pH merupakan faktor penting dalam menjaga kestabilan proses
pelapisan.
8. Passivitas
Gejala passivitas sering ditemui pada logam yang mengalami korosi,
karena itu elektroda harus benar-benar bersih dan bebas dari korosi.
9. Waktu Pelapisan.
Waktu pelapisan sangat berperngaruh kepada ketebalan lapisan yang
diharapkan, semakin lama waktu pelapisan maka semakin tebal lapisan yang
diperoleh walaupun suatu saat akan tercapai juga masa jenuh, yaitu dimana
ketebalan tidak lagi bertambah walaupun waktu pelapisan terus diperpanjang.
Proses elektroplating menggunakan proses yang hampir sama dengan proses
elektrolisis menggunakan logam katoda (bermuatan negatif) dan logam anoda yang
bermuatan positif serta menggunakan elektrolit yang bersifat asam sehingga
terjadi proses oksidasi pada logam yang melapisi (anoda). Logam yang melapisi
ini sebaiknya logam yang mudah bereaksi sehingga dapat teroksidasi dengan baik,
larutan elektrolitnya harusnya mempunyai senyawa yang sama dengan logam anoda.
Sedangkan logam yang dilapisi (katoda) sebaiknya tidak mudah bereaksi untuk
mencegah terjadinya oksidasi atau biasa disebut korosi. Dimana korosi merupakan
kerusakan atau degredasi dari logam. Degredasi logam ini akan menyebabkan
lapisan yang terbentuk akan rusak juga.
Menurut jurnal berjudul “Electrochemical Deposition of Bismuth
Micro- and Nanowires Using Electroplate and Lift Lithography “ yang di keluarkan oleh Hohl dkk, metode
elektroplating memiliki tahap penting berupa:
·
Elektroda dihubungkan dengan beda potensial tertentu
dan ditentukan katoda dan anodanya.
·
Beda potensial yang digunakan menggunakan
beda potensial antara -5 V samapai dengan -1,4 V
·
Perubahan yang diamati adalah pada beda
potensial 0.
·
Selanjutnya terbentuk lapisan di dalam katoda
yang dapat diamati dengan tebal tertentu.
Menurut suber lain, prose
elektroplating memiliki tahapan sebagai berikut:
- Butting
Yaitu
proses penghalusan permukaan barang yang akan dilapisi. Dalam proses
penghalusan tersebut menggunakan emery (amplas) yang berupa kain 120 – 320 kali
putaran. Tetapi tidak semua bahan dilakukan proses ini.
- 2. Preparasi
Yaitu
proses inspeksi keseluruhan kondisi barang yang akan di elektroplating. Setelah
inspeksi dilakukan, barang yang akan diplating ditempatkan pada rig yang
disesuaikan dengan bentuk dan dimensi barang tersebut.
- Degreding
Yaitu
prose pembersihan dari kotoran, minyak, cat, ataupun lemak. Dalam proses
pembersihan ini digunakan larutan NaOH (air sabun) sebagai metalcleaner. Alat
yang digunakan dalam proses ini adalah bak yang terbuat dari plat seng yang
didalamnya berisi larutan NaOH yang dipanaskan selama 30-60 menit, dengan suhu
60-70oC, dengan konsentrasi larutan 20 gr/ liter – 100 gr/liter. Bak yang
digunakan 150 x 120 x 70 cm. (sebaiknya larutan ini diganti selang 2 bulan
sekali). Setelah proses degreding dilakukan pembilasang dengan air.
- Pickling
Setelah
dicuci dengan air bersih dari larutan degreding, pada tahap ini barang
dicelupkan kedalam larutan pickling yang terbuat dari asam klorida (HCL) 32%,
yang berfungsi untuk menghilangkan koral pada permukaan barang. Proses ini
dilakukan selama 3-5 menit (Penggantian larutan ini sebaiknya dilakukan selama
1 bulan sekali). Setelah itu dibilas dengan air sebanyak tiga kali disetiap
tempat yang berbeda.
- Etching
Yaitu
proses pembukaan pori-pori dengan menggunakan larutan asam sulfat (H2SO410%)
yang digunakan untuk mempercepat proses pelapisan nickel crhome. Proses ini
dilakukan selama 3-5 menit. Setelah itu dibilas dengan pengaliran air di 3
tempat.
- Nickel Plating
Yaitu
proses pelapisan logam dengan menggunakan logam nickel sebagai pelapisnya.
Tujuannya adalah untuk melindungi logam dasar dari serangan korosi. Larutan
elektrolit (bahan) yang sering dipakai adalah larutan nickel sulfat. Benda yang
akan dilapisi dicelupkan dalam larutan elektrolit selama kurang lebih 15 menit
pada temperatut 55-65 C
Credit By Dewi Aysiah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar