tahu kota Solo dimana kan kawan?
nah kalau tidak tahu, menurut wikipedia.org Surakarta atau juga disebut Solo atau Sala, adalah kota yang terletak di provinsi Jawa Tengah, Indonesia yang berpenduduk 503.421 jiwa (2010)[1] dan kepadatan penduduk 13.636/km2. Kota dengan luas 44 km2 ini berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Boyolali di sebelah utara, Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sukoharjo di sebelah timur dan barat, dan Kabupaten Sukoharjo di sebelah selatan. Sisi timur kota ini dilewati sungai yang terabadikan dalam salah satu lagu keroncong, Bengawan Solo. Bersama dengan Yogyakarta, Solo merupakan pewaris Kerajaan Mataram yang dipecah pada tahun 1755.
kebetulan sekali, hari ini merupakan hari ulang tahun kota solo yang ke 267, hemm tua juga yah :) hehe bayangin deh kalau manusia yang usianya nyampe segitu, bakalan kayak apa ya, *ngimpi :p
karena kebetulan saya sedang berada di kota solo ini sebagai perantau, jadi pengetahuan saya tentang kota solo hanya sedikit, bahkan masih sangat sediki, wong ya baru 1,5 tahun saya di solo.
oya tidak lupa saya ucapkan selamat ulang tahun kota solo tercinta, semoga semakin makmur rakyatnya, semakin makmur pemerintahannya dan hidup pak jokowi #loh apaan coba??
pada ulang tahun kota solo yang ke 267 banyak ivent yang diadakan disini, antara lain dimulai tanggal 7 Februari 2012 dengan pemberian bingkisan dan penyuluhan AIDS oleh GOW Surakarta. Kegiatan ini akan dilaksanakan di LP Wanita Utama Pajang dengan sasaran 50 orang. Selain itu, juga pemberian bantuan buku perpustakaan kepada anak jalanan di Pasar Ledoksari oleh GOW Surakarta.
Bhakti sosial dilanjutkan dengan pemberian bantuan keramik untuk 500 rumah di Kelurahan Semanggi dari CSR Bank Jateng. CSR bank Tabungan Negara (BTN) juga akan diperuntukkan membangun 4 tempat MCK di Kelurahan Jagalan serta perbaikan 30 Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).
Kegiatan selanjutnya yaitu Ziarah ke makam leluhur Kota Solo pada tanggal 15 Februari 2012. Ziarah akan dilaksanakan di Makam Kyai Sala,Makam Ki Ageng Henis dan Makam Kyai Yosodipuro. Kegiatan ini akan diikuti oleh Jajaran Pemkot Solo, Putra Putri Solo, Purna Paskibraka, Karang Taruna, dan dari DHC 45.
Pada hari Jumat, 17 Februari 2012 akan dilaksanakan Upacara Peringatan Hari Jadi Kota Solo di Stadion R. Maladi. Sebelum pelaksanakan upacara, akan ditampilkan Tari Sesaji. Peserta dan undangan adalah perwakilan seluruh elemen masyarakat Solo, antara lain PNS, TNI/Polri, Akademisi, Ormas, dan Sesepuh Kota Solo. Setelah Upacara akan dilaksanakan Festival Jenang di Pasar Ngarsopuro.
Selain kegiatan tersebut, akan diadakan pula acara hiburan dan gelar seni pada Jumat (17/2) di Pendhapi Gedhe Kompleks Balaikota Surakarta. Hiburan dan gelar seni akan dimeriahkan oleh Musik Kulintang Sekar Gita Jakarta, Musik Kulintang Sanggar Palem Jakarta, Musik Kulintang SD Marsudirini, Seni “Swara Deling” Anak Boro Jagalan, serta Pagelaran Wayang Kulit dari PEPADI dengan dalang Ki Purbo Asmoro.
Festival Kethoprak juga akan memeriahkan hari jadi Kota Solo kali ini. Festival Kethoprak akan digelar pada tanggal 17 – 21 Februari 2012 di Taman Balekambang. Festival ini akan diikuti 11 grup yang terdiri dari 5 grup mewakili kecamatan se-Solo serta 6 grup dari wilayah Subosukawonosraten.
Sebagai kota karnaval, Pemkot juga akan menggelar Solo Karnaval pada hari Sabtu (18/2) dengan start Lapangan Kota Barat dan panggung kehormatan di Depan Plaza Sriwedari. Kali ini Solo Karnaval akan diikuti oleh 70 kelompok seni dengan jumlah peserta 1.500 orang dengan tema wayang.
Rangkaian acara terakhir adalah lomba burung berkicau. Lomba ini akan dilaksanakan pada hari minggu (26/2) di Taman Balekambang yang akan diikuti oleh 1.000 orang kicau mania se-Indonesia.
Menurut Asisten Administrasi Setda Kota Surakarta, Drs. S. Joko Pangarso, MM, untuk manajemen penonton telah disiapkan sebuah metode baru agar penonton bisa tertib dan tidak merangsek ke jalur kirab.
“Di sisi utara, ada komunitas mobil beraudio yang akan me-relay siaran langsung dari RRI. Mobil-mobil akan dijajarkan disepanjang rute kirab. Jadi selain untuk mengiringi kirab juga berfungsi sebagai pembatas antara penonton dan peserta kirab.” jelas Asisten Administrasi saat Jumpa Pers di Ruang Rapat Asisten Administrasi Setda Kota Surakarta, Senin (13/2).
Lebih lanjut dijelaskan bahwa di sisi selatan jalan, akan diisi pula dengan komunitas sepeda motor. Sepeda motor akan diatur di sisi selatan jalan sekaligus membantu panitia dalam manajemen penonton.
Sebelum kirab, akan dilepas puluhan burung sebagai penanda bahwa Pemkot Solo bersama masyarakatnya peduli terhadap keseimbangan ekosistem. Ini juga sebagai penanda untuk menguatkan branding Solo sebagai kota dalam kebun.(surakarta.go.id)
nah, pada nganggur gak tanggal-tanggal itu?kalau ngagur mending dateng yuk biar meria
h acaranya :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar